Minggu, 08 Februari 2015

Sejarah Desa Pakis

 SEJARAH DESA
1.         SEJARAH BERDIRINYA DESA PAKIS
Menurut  penuturan para sesepuh, desa pakis dulu merupakan hutan belantara yang membentang di lereng sebelah barat gunung merbabu. Di dalam hutan ada beberapa sungai yang mengalir air jernih berasal dari mata air gunung merbabu dan juga sumber-sumber mata air yang ada di tengah hutan. Air ini merupakan sumber bagi kehidupan  ekosistem yang ada.  Berbagai macam satwa hidup didalamnya.  Harimau jawa merupakan binatang buas yang  dulu ada, dan sampai saat ini kadang-kadang juga masih  dijumpai. Kera merupakan penghuni yang sampai saat ini masih hidup bebas disekitar hutan gunung Balak. Berbagai pohon atau kayu hutan tumbuh dengan subur. Salah satu pohon yang banyak terdapat dihutan tersebut adalah jenis pohon  Pakis Taji atau Pakis Haji.

 Masih menurut cerita yang disampaikan oleh para sesepuh desa, pada suatu saat datang seseorang berasal diri kerajaan Demak. Beliau adalah seorang yang  sengaja mengasingkan diri dan menjauh  dari keramaian di kerajaan. Tujuan beliau menjauh dari kerajaan untuk mencari ketentraman hidup dan lebih  mendekatkan diri kepada sang Penguasa Alam. Ada juga yang mengatakan beliau sedang mencari arti jatining diri dan  menambah berbagai macan ilmu. Beliau bernama Kiswo Hardono atau ada juga yang menyebut  Kisworo. Kiswo Hardono atu Kisworo ditemani beberapa penderek atau pengikut  yang telah membantunya sejak masih di Demak. Mereka adalah  Mbah Burik dan Nyai Burik serta Mbah Tambang dan Nyai Tambang.

Berbekal kemauan yang keras dan kemampuan yang dimiliki Kiswo Hardono atau Kisworo dibantu  para pengikutnya mulai membabat hutan. Dimulailah dari tempat yang banyak ditumbuhi tanaman Pakis Taji. Tujuan utama   membabat hutan adalah untuk tempat tinggal atau bermukim. Selanjutnya beliau membuat lahan   pertanian untuk bercocok tanam guna memenuhi kebutuhannya. Sambil terus bekerja dan berjuang Kiswo Hardono senantiasa mendekatkan diri kepada sang Pencipta untuk memohon ilmu  yang berguna bagi kehidupannya.

 Keberadaan  Kiswo Hardono  menarik perhatian para penduduk yang ada disekitarnya. Mereka datang  untuk berbagai kepentingan. Ada yang menimba ilmu pertanian, ilmu kanoragan, dan meminta pertolongan untuk kesembuhan penyakit yang diderita. Seiring dengan berjalannya waktu, tempat atau pemukiman itu bertambah ramai dan menjadi sebuah perkampungan.

Sosok Kisworo di perkampungan itu  sangat dihormati oleh warga. Kiswo Hardono dihormati sebagai pendiri kampung  dan sesepuh bagi warga.  Kiswo Hardono atau Kisworo  menjadi tempat bagi warga untuk  meminta petunjuk dalam menyelesaikan /memecahkan berbagai masalah dalam  kehidupan. Kiswo Hardono juga menjadi tempat bagi warga untuk meminta pertolongan  bagi kesembuhan  penyakit yang diderita warga.  “Pak Kis” adalah panggilan akrab yang sering digunakan oleh warga untuk memanggil atau menyebut nama beliau. 
 
Keberadaan “Pak Kis”  sebagai tokoh dan sesepuh mulai tersebar luas ke daerah sekitar. Banyak warga datang ke tempat  “Pak Kis”  meminta berkah untuk berbagai kepentingan. Seiring perjalanan waktu dan karena banyaknya para warga yang datang ke “Pak Kis” maka   pemukiman atau dusun  tempat tinggal Kiswo Hardono atau Kisworo itu terbiasa disebut  “Pakis” yang tak lain adalah  nama panggilan Kiswo Hardono atau Kisworo.

Menurut penuturan sesepuh desa Pakis, di dusun “Pakis” yang pertama kali  meninggal dunia adalah mbah Burik (penderek) yang selanjutnya dimakamkan di Pakis Tengah. Mbah Burik dipercaya sebagai “Cikal Bakal” dusun Pakis Tengah. Dalam kurun waktu yang tak berbeda jauh Mbah Tambang juga meninggal. Mbah Tambang di makamkan di Pakis Kulon yang sekarang disebut Nambangan. Sedangkan Pak Kiswo Hardono atau Kisworo meninggal dan dimakamkan di Pakis Tengah dekat dengan Mbah Burik.

                      Makam Kiswo Hardono/Kisworo

            di Pemakaman Umum Dusun Pakis Tengah

1 komentar: